Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Maluku Utara (Malut),
merampungkan penyelesaian infrastruktur pembangunan jalan yang
menghubungkan pelabuhan Pelni dengan Kota Taliabu dalam rangka
meningkatkan arus perekonomian masyarakat setempat.
"Infrastruktur
seperti jalan penghubung Desa Bobong dan Talo dan melewati Pelabuhan
Pelni Taliabu, saat ini telah usai dirampungkan oleh pihak pekerja.
Bahkan, proses pekerjaannya sudah berlangsung 80 persen terselesaikan,"
kata Kadis Perhubungan Pemkab Kepsul, Fahmi Alwi di Ternate, Rabu.
Menurut
dia, jalan Bobong-Talo itu akan dibangun lebih cepat, karena sesuai
dengan permintaan Dirjen Perhubungan Laut dan darat RI, agar supaya
Kapal KM Tatamailau dapat melakukan pelayaran sampai di Taliabu.
Akibat,
infrastruktur jalan yang belum memadai, akhirnya KM Tatamailau yang
rencana akan mulai beroperasi Medio Februari tahun lalu batal karena
hasil pantauan jalan darat belum memungkinkan untuk dipergunakan.
"Karena
jalan darat belum seluruhnya dibersihkan terutama beberapa titik aliran
air hidup, maka mereka (Menhub) membatalkan operasi pertama KM
Tatamailau dengan rute Ternate, Sanana, Bobong dan menuju Banggai sampai
pulau Sulawesi lainnya," katanya.
Ia mengatakan kalau tahun 2011
ini, pihak PU telah menganggarkan pembuatan jalan tersebut dengan
panjang 320 KM. Hingga itu, dengan ruas jalan yang akan dibangun itu
kemungkinan akan sampai pada pelabuhan Pelni terutama pintu masuknya.
"Dengan
pembangunan jalan itu, maka sudah akan dicapai pintu masuk pelabuhan
Pelni, selain pembangunan jalan menuju lokasi tersebut, lanjut mantan
Kabag Keuangan ini pihaknya juga meminta untuk dilakukan pelebaran,
karena tidak menutup kemungkinan jalan tersebut akan menjadi jalan utama
yang mempunyai kesibukan tingkat tinggi.
"Kita minta untuk
dilakukan pelebaran setelah jalan awal ini selesai di sirtu, sehingga
bisa mendukung aktivitas perekonomian masyarakat setempat," katanya.
Ketika
"disentil" persoalan kapal dirinya mengaku bahwa kapal itu adalah
urusan nomor dua asal infrastruktur telah memadai maka pihaknya akan
melakukan loby ke pusat setelah semua dialihkan untuk dikelola pihak
kakanpel Sanana sendiri.
"Kita harus menyediakan infrastruktur
terlebih dahulu, baru meminta kapal untuk masuk selain infrastruktur
dirinya juga meminta agar pembebasan lahan dilakukan tanpa ada yang
dirugikan. Karena hal ini menyangkut Taliabu ke depan.
Apalagi,
Taliabu akan menjadi otonomi tersendiri lagi, untuk itu, diimbau pihak
terkait juga agar pembebasan lahan dilakukan secepatnya. (ant/as)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar