Senin, 07 Januari 2013

Infrastruktur Pelabuhan Pelni Taliabu Dirampungkan

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Maluku Utara (Malut), merampungkan penyelesaian infrastruktur pembangunan jalan yang menghubungkan pelabuhan Pelni dengan Kota Taliabu dalam rangka meningkatkan arus perekonomian masyarakat setempat.

"Infrastruktur seperti jalan penghubung Desa Bobong dan Talo dan melewati Pelabuhan Pelni Taliabu, saat ini telah usai dirampungkan oleh pihak pekerja. Bahkan, proses pekerjaannya sudah berlangsung 80 persen terselesaikan," kata Kadis Perhubungan Pemkab Kepsul, Fahmi Alwi di Ternate, Rabu.

Menurut dia, jalan Bobong-Talo itu akan dibangun lebih cepat, karena sesuai dengan permintaan Dirjen Perhubungan Laut dan darat RI, agar supaya Kapal KM Tatamailau dapat melakukan pelayaran sampai di Taliabu.

Akibat, infrastruktur jalan yang belum memadai, akhirnya KM Tatamailau yang rencana akan mulai beroperasi Medio Februari tahun lalu batal karena hasil pantauan jalan darat belum memungkinkan untuk dipergunakan.

"Karena jalan darat belum seluruhnya dibersihkan terutama beberapa titik aliran air hidup, maka mereka (Menhub) membatalkan operasi pertama KM Tatamailau dengan rute Ternate, Sanana, Bobong dan menuju Banggai sampai pulau Sulawesi lainnya," katanya.

Ia mengatakan kalau tahun 2011 ini, pihak PU telah menganggarkan pembuatan jalan tersebut dengan panjang 320 KM. Hingga itu, dengan ruas jalan yang akan dibangun itu kemungkinan akan sampai pada pelabuhan Pelni terutama pintu masuknya.

"Dengan pembangunan jalan itu, maka sudah akan dicapai pintu masuk pelabuhan Pelni, selain pembangunan jalan menuju lokasi tersebut, lanjut mantan Kabag Keuangan ini pihaknya juga meminta untuk dilakukan pelebaran, karena tidak menutup kemungkinan jalan tersebut akan menjadi jalan utama yang mempunyai kesibukan tingkat tinggi.

"Kita minta untuk dilakukan pelebaran setelah jalan awal ini selesai di sirtu, sehingga bisa mendukung aktivitas perekonomian masyarakat setempat," katanya.

Ketika "disentil" persoalan kapal dirinya mengaku bahwa kapal itu adalah urusan nomor dua asal infrastruktur telah memadai maka pihaknya akan melakukan loby ke pusat setelah semua dialihkan untuk dikelola pihak kakanpel Sanana sendiri.

"Kita harus menyediakan infrastruktur terlebih dahulu, baru meminta kapal untuk masuk selain infrastruktur dirinya juga meminta agar pembebasan lahan dilakukan tanpa ada yang dirugikan. Karena hal ini menyangkut Taliabu ke depan.

Apalagi, Taliabu akan menjadi otonomi tersendiri lagi, untuk itu, diimbau pihak terkait juga agar pembebasan lahan dilakukan secepatnya. (ant/as)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar