Selasa, 14 Mei 2013

Kesultanan Ternate Dukung AHM-DOA

DEKLARASI; Massa pendukung AHM-Doa memadati Lapangan Ngara Lamo, tempat acara deklarasi pasangan AHM-Doa


TERNATE-Pasangan bakal calon (balon) gubernur dan balon wakil gubernur Maluku Utara (Malut)  dari Partai Golkar, Ahmad Hidyat Mus-Hasan Doa  (AHM-Doa) mendapat dukungan dari pihak Kesultanan Ternate. Kepastian dukungan pihak kesultanan ini disampaikan secara langsung Sultan Mudaffar Sjah saat deklarasi pasangan AHM-Doa di Lapangan Ngara Lamo, Soa Sio, Minggu (21/4.
Sultan yang tampil bersama Permaisuri Boki Nitha Budi Susanti menyatakan siap memenangkan AHM-Doa pada pemilihan gubernur (pilgub) mendatang. “Semua enam kandidat itu bagus-bagus sehingga sulit untuk menjatuhkan pilihan. Namun setelah saya usai shlaat subuh, saya mendapat petunjuk. Dan saya pilih adalah AHM-Doa,” kata Mudaffar langsung di hadapan massa pendukung AHM-Doa yang memadati Lapangan Ngara Lamo. Hadir langsung pada  acara Deklarasi pasangan AHM-Doa, sejumlah petinggi Partai Golkar dan para pertinggi  partai pendukung seperti Ketua DPD Partai Hanura Ikke Masita Tunas dan  Ketua DPW PPP Malut M. Ridwan Tjan.
Mudaffar mengaku keputusannya memilih AHM-DOA setelah melakukan serangkaian perjalanan spiritual. “Saya meminta petunjuk kepada Allah SWT,” ujarnya. Selain itu, kata Mudaffar, AHM juga terbilang bagian dari pihak Kesultan Ternate. Karena ayah AHM, Hi Taher Mus pernah dinobatkan Sultan Ternate sebagai salah satu Sangaji Kesultanan Ternate di Pulau Taliabu pada 30 tahun silam. “Karena itu, saya meyakini bahwa pasangan AHM-DOA  adalah pasangan calon yang memiliki komitmen untuk membngun Kesultanan Ternate. Karena itu, pihak kesultanan tidak akan mundur satu langkah untuk memenangkan AHM-DOA,” tandasnya.
AHM sendiri memberikan apresiasi atas sikap politik kesultanan yang mendukung pencalonannya. Ketua DPD Partai Golkar Malut yang juga Bupati Kepulauan Sula (Kepsul) itu optimis dapat memenangkan pilgub dalam satu putaran. Pada kesempatan itu juga, AHM kembali menepis isu keterlibatan dirinya dalam kasus dugaan korupsi anggaran pembangunan Masjid Raya Sanana, Kepsul sebesar Rp 23,5 miliar. AHM bahkan bersumpah dirinya tidak sepeserpun menilep anggaran Masjid Raya. “Jika saya korupsi anggaran Masjid Raya Sanana, maka saya meminta kepada Allah dan Rasul agar mencabut nyawa saya, detik ini juga,” tandasnya.
Sebaliknya, AHM menganggap ada permainan pihak-pihak tertentu yang meniup isu seolah-olah dirinya terlibat kasus dugaan korupsi Masjid Raya Sanana. “Kalau kita mau Malut berkembang, jangan menghasut masyarakat. Sebab isu-isu semacam itu adalah hasutan. Mereka takut kalah bersaing dengan saya,” katanya.  (cr-02/fai).

malutpost.com
By Taher Marsaoly - Mon Apr 22, 2:02 pm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar