DEKLARASI; Massa pendukung AHM-Doa memadati Lapangan Ngara Lamo, tempat acara deklarasi pasangan AHM-Doa
TERNATE-Pasangan bakal calon (balon) gubernur dan
balon wakil gubernur Maluku Utara (Malut) dari Partai Golkar, Ahmad
Hidyat Mus-Hasan Doa
(AHM-Doa) mendapat
dukungan dari pihak Kesultanan Ternate. Kepastian dukungan pihak
kesultanan ini disampaikan secara langsung Sultan Mudaffar Sjah saat
deklarasi pasangan AHM-Doa di Lapangan Ngara Lamo, Soa Sio, Minggu
(21/4.
Sultan yang tampil bersama Permaisuri Boki Nitha Budi Susanti menyatakan
siap memenangkan AHM-Doa pada pemilihan gubernur (pilgub) mendatang.
“Semua enam kandidat itu bagus-bagus sehingga sulit untuk menjatuhkan
pilihan. Namun setelah saya usai shlaat subuh, saya mendapat petunjuk.
Dan saya pilih adalah AHM-Doa,” kata Mudaffar langsung di hadapan massa
pendukung AHM-Doa yang memadati Lapangan Ngara Lamo. Hadir langsung
pada acara Deklarasi pasangan AHM-Doa, sejumlah petinggi Partai Golkar
dan para pertinggi partai pendukung seperti Ketua DPD Partai Hanura
Ikke Masita Tunas dan Ketua DPW PPP Malut M. Ridwan Tjan.
Mudaffar mengaku keputusannya memilih AHM-DOA setelah melakukan
serangkaian perjalanan spiritual. “Saya meminta petunjuk kepada Allah
SWT,” ujarnya. Selain itu, kata Mudaffar, AHM juga terbilang bagian dari
pihak Kesultan Ternate. Karena ayah AHM, Hi Taher Mus pernah dinobatkan
Sultan Ternate sebagai salah satu Sangaji Kesultanan Ternate di Pulau
Taliabu pada 30 tahun silam. “Karena itu, saya meyakini bahwa pasangan
AHM-DOA adalah pasangan calon yang memiliki komitmen untuk membngun
Kesultanan Ternate. Karena itu, pihak kesultanan tidak akan mundur satu
langkah untuk memenangkan AHM-DOA,” tandasnya.
AHM sendiri memberikan apresiasi atas sikap politik kesultanan yang
mendukung pencalonannya. Ketua DPD Partai Golkar Malut yang juga Bupati
Kepulauan Sula (Kepsul) itu optimis dapat memenangkan pilgub dalam satu
putaran. Pada kesempatan itu juga, AHM kembali menepis isu keterlibatan
dirinya dalam kasus dugaan korupsi anggaran pembangunan Masjid Raya
Sanana, Kepsul sebesar Rp 23,5 miliar. AHM bahkan bersumpah dirinya
tidak sepeserpun menilep anggaran Masjid Raya. “Jika saya korupsi
anggaran Masjid Raya Sanana, maka saya meminta kepada Allah dan Rasul
agar mencabut nyawa saya, detik ini juga,” tandasnya.
Sebaliknya, AHM menganggap ada permainan pihak-pihak tertentu yang
meniup isu seolah-olah dirinya terlibat kasus dugaan korupsi Masjid Raya
Sanana. “Kalau kita mau Malut berkembang, jangan menghasut masyarakat.
Sebab isu-isu semacam itu adalah hasutan. Mereka takut kalah bersaing
dengan saya,” katanya.
(cr-02/fai).
malutpost.com
By Taher Marsaoly - Mon Apr 22, 2:02 pm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar