TERNATE-PM, Pasangan AGK-MANTHAB beserta tim sukses dan relawan siap mengawal Pemungutan Suara Ulang (PSU)
di Pulau Taliabu, pada 27 Januari mendatang sehingga proses PSU
berjalan secara jujur dan demokratis. Penegasan tersebut disampaikan
cagub Abdul Gani Kasuba, kepada Posko Malut Minggu (29/12).
AGK, berharap PSU yang dilaksanakan di 8 PPK Pulau Taliabu, berjalan
dengan aman dan tertib sehingga semua warga Taliabu bisa menyalurkan hak
pilihnya secara aman dan nyaman, tidak terjadi intimidasi, maupun
pemaksaan kehendak yang bisa memicu pertentangan. Masyarakat di 8
kecamatan, menurut AGK, harus tahu memiliki hak untuk menentukan dan
memilih pemimpin dengan bebas tanpa tekanan dan paksaan. Diharapkan PSU
di Taliabu berjalan secara jurdil dan hasilnya bisa diterima oleh
masyarakat.
AGK, mengungkapkan jika PSU dimenangkan oleh pasangan AHM-Doa
secara jujur tanpa kecurangan pihaknya menerimannya. Namun, jika PSU
dimenangkan oleh pasangan AGK-Manthab, dirinya mengimbau pasangan
AHM-Doa dan tim suksesnya menerima kemenangan itu dengan lapang dada.
Sebab, kemenangan pasangan AHM-DOA pada putaran pertama sampai putaran
kedua penuh dengan kecurangan yang berakhir di Mahkamah Konstitusi (MK),
kemudian oleh majelis hakim MK membatalkan hasil perolehan suara di 8
PPK.
Taliabu sebagai daerah pemekaran baru harus menunjukkan bahwa
masyarakatnya lebih baik, bukan dijadikan sebagai tempat kecurangan pada
momentum pilgub Malut. “Kita berharap agar
pada PSU di Taliabu tidak terjadi hal-hal seperti itu lagi, tinggal 8
PPK saja kita akan kawal ketat pelaksanaan PSU dan jangan lagi ada tipex
dokumen dan penggelembungan suara di sana,” katanya.
Menurut AGK, PSU di 8 PPK harus mengajarkan masyarakat untuk berbuat
jujur dan tidak melakukan tindakan kecurangan. “Apalagi saya mau ke
Taliabu mau paksakan masyarakat untuk memilih saya itu tidak mungkin,
karena saya dari awal keliling Taliabu, saya sudah katakan bahwa saya
bukan orang yang punya tipe dan akhlak memaksakan orang untuk memilih
pemimpin,” ujarnya.
AGK, mengaku tidak pernah berpikir untuk mencurangi pasangan AHM-Doa.
“Saya tidak boleh curangi AHM karena saya harus menghargai AHM sebagai
bupati di sana. Tapi, kalau kami menang di Sula,
saya kira saya harus terima kemenangan itu dan jangan terjadi seperti
putaran pertama dan kedua yang memalukan kita semua,” ungkapnya.
AGK, mengimbau aparat keamanan untuk melindungi warga saat
menyalurkan hak pilihnya di 8 PPK sehingga masyarakat tidak merasa takut
dan ditekan. “Kepada penyelenggara pilgub terutama KPU harus istiqomah
dan tidak memutar balik kebenaran,” harapnya. (ros/dar)
Sumber : http://poskomalut.com