Rabu, 26 Desember 2012

Ekspedisi NKRI 2013 Koridor Sulawesi


Ekspedisi NKRI 2013 Koridor Sulawesi bekerja sama dengan Kemenko Kesra dijadwalkan berlangsung empat bulan, 2 Maret -- 25 Juni 2013 di sembilan titik Sulawesi yaitu Kabupaten Sangihe, Minahasa, Bone Bolango, Parigi, Luwuk Banggai, Mamuju, Tana Toraja, Gowa, dan Kolaka.
Deretan tao-tao, patung dari kayu yang diukir untuk melambangkan seseorang yang sudah meninggal. Salah satu keunikan tradisi masyarakat Tana Toraja di wilayah Kete Kesu. (Reynold Sumayku/NGI).
Melibatkan sekitar 1.480 orang dari TNI, Polri, Badan Nasional Pengelola Perbatasan, Pemerintah Daerah, pakar dari berbagai perguruan tinggi, mahasiswa, organisasi pemuda dan pencinta alam, Pramuka, dan tentu saja, warga setempat.
Bagi 150 mahasiswa, minimal semester lima, terbuka kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan penjelajahan, penelitian, dan sosial dalam ekspedisi.
Pendaftaran dibuka selama 20 Desember 2012 – 20 Januari 2013. Syarat dan tata cara pendaftaran serta serba-serbi ekspedisi bisa diunduh di situs www.ekspedisinkri.com.
Mahasiswa dari Sulawesi bisa mendaftar di Korem/Kodim setempat di sembilan kabupaten yang menjadi titik kegiatan ekspedisi. Setelah mengikuti beberapa tahap seleksi, “Mahasiswa yang terpilih punya kesempatan mengikuti ekspedisi atas biaya tim ekspedisi,” papar Mayor Infantri Achmad Munir dari Penerangan Kopassus.
Ekspedisi NKRI 2013 Koridor Sulawesi membuka kesempatan bagi mahasiswa di bawah bimbingan para pakar untuk bergabung dan bebas biaya. Kesempatan baik untuk mengenali pelosok negeri, menumbuhkan simpati dan empati yang akan menumbuhkan kepedulian sejati pada masyarakat dan tanah air Indonesia. Mari peduli dan berkarya.
(Christantiowati)

Rabu, 19 Desember 2012

Jalan Trans Pulau Taliabu Tetap Dikerjakan Bertahap


Perbaikan jalan trans Pulau Taliabu dari Bobong sampai Sahu di Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara (Malut), mulai dikerjakan, menyusul pembangunan Bandara Sahu terus dilakukan dan sudah memasuki tahap pembangunan sejumlah fasilitas infrastrukturnya.

Ketua DPRD Kepsul Hi. Zainal Mus mengatakan di Ternate, Selasa, saat ini pembangunan jalan ke arah Bandara Sahu sepanjang 80 kilometer dengan menggunakan roda dua.

Ruas jalan yang rencananya akan diperlebar menjadi 18 meter itu, memang masih mengalami kerusakan, terutama sejumlah jalan yang becek, selokan air dan kali hidup yang berdiameter 8 meter dan 2-3 meter.

Bahkan ruas jalan yang dinilai cukup parah dari Bobong sampai Sahu itu terdapat di di wilayah Keramat, Beringinjaya, Nggele dan Lede serta Todoli. Di mana jalan ini baru bisa dilalui roda dua dengan jalan yang penuh batu, becek serta jurang.

"Tujuan kita melakukan perjalan melalui darat ini untuk mengetahui berapa besar kerusakan jalan dari bobong ke Sahu," kata Zainal Mus.

Dengan demikian, kata Zainal Mus, sejumlah kerusakan telah diketahui dan untuk perbaikan itu sudah bisa diprediksi berapa besar anggaran yang akan dihabiskan oleh pemerintah daerah dalam perbaikan jalan di pulau Taliabu.

"Memang untuk membuat jalan trans Pulau Taliabu itu akan memakan biaya miliaran rupiah dan ini kita harus usahakan," katanya.

Namun langkah awal untuk jalan trans Taliabu ini, akan dilakukan hotmiks terlebih dahulu, sambil menutup sejumlah becek, jurang dan kali-kali mati yang disebabkan oleh banjir saat hujan.

Oleh karena itu, mereka akan membuat jalan darurat dan langsung di hotmiks agar bisa kendaraan roda dua dan empat bisa leluasan berjalan dari Bobong sampai Jorjoga.

Dia juga mengaku kalau di APBD-P 2012 ini, anggaran untuk pembuatan jalan di Pulau Taliabu memang telah dianggarkan oleh pemerintah dan disetujui DPRD Kepsul.

Namun, untuk sebagai wujud apresiasi atas terbentuknya kabupaten Pulau Taliabu, sejumlah perusahan saling membantu untuk membuka jalan terlebih dahulu, agar supaya anggaran itu bisa dipergunakan seefektif mungkin, ujarnya.(ant/ev)

Pemkab Ternate Siapkan Rp20 Miliar Untuk Infrastruktur TALIABU



TERNATE– Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) akan mengalokasikan dana dari APBD sebesar Rp20 miliar per tahun selama tiga tahun untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas pemerintahan di Kabupaten Pulau Taliabu, menyusul pemekarannya sebagai Daerah Otonom Baru (DOB) yang terpisah dari Kepsul.
Bupati Kepsul Ahmad Hidayat Mus mengatakan selain itu, Pemprov Malut juga akan mengalokasikan dana senilai Rp7,5 miliar per tahun selama tiga tahun untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas pemerintahan di daerah ini.
Ia mengatakan, dengan hasil pemekaran ini bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat dan meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat yang berimbas dari hasil pemekaran Taliabu tersebut.
Ahmad Mus mengaku, perjuangan Pulau Taliabu menjadi kabupaten baru dan berpisah dari kabupaten induk dimulai sejak tahun 2006 silam dan menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat dan Gubernur Malut dalam mendukung perjuangan tersebut.
“Iya, perjuangan pemekaran Pulau Taliabu sejak 2006 dan kini semua masyarakat di Kabupaten Kepulauan Sula khususnya Taliabu harus bersyukur atas perjuangan pemekaran ini”, katanya di Ternate, Senin (17/12/2012).
Sehingga, masyarakat Taliabu juga diminta untuk bersyukur atas perjuangan pemekaran tersebut, bahkan selaku tokoh masyarakat Pulau Taliabu memberikan apresiasi kepada semua pihak yang menjadi pelopor pemekaran Taliabu.
Begitu pula, apresiasinya juga harus diberikan kepada masyarakat Pulau Taliabu yang secara sukarela memberikan hibah tanah seluas 2400 hektare untuk pembangunan sarana infrastruktur.
Disinggung soal anggota DPRD Pulau Taliabu nanti, Dirinya juga meyakinkan kalau Kabupaten Pulau Taliabu akan memiliki anggota DPRD hasil pemilu legislatif tahun 2014 mendatang, olehnya itu, ini menjadi berkah bagi pembangunan di Maluku Utara.
Selain itu, dirinya menyatakan pada tahun 2013 seluruh sarana infrastruktur seperti Kabupaten Bupati Pulau Taliabu, DPRD dan sejumlah kantor dinas dan badan di kabupaten itu akan selesai dikerjakan.
Ia mengatakan, sejarah pemekaran Pulau Taliabu sangat terasa saat 13 Desember 2002 pukul 20.00 Wit, dimana, saat itu ketika mendengar panitia kerja DPR-RI menyampaikan hasil pemekaran dan tim dari Mendagri bertemu Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyetujui pemekaran tujuh daerah termasuk Pulau Taliabu.
Bupati Kepsul Ahmad Hidayat Mus saat tiba di Bandara Babullah Ternate seusai mengikuti paripurna pengesahan tujuh DOB yang baru termasuk Kepulauan Sula, dijemput oleh ribuan massa sebagai symbol atas keberhasilannya memperjuangkan Pulau Taliabu sebagai kabupaten baru.

Selasa, 18 Desember 2012

Gedung DPRD Pulau Taliabu Rampung Awal 2013

"Gedung kantor sementara DPRD Pulau Taliabu terus dikerjakan bahkan pekan ini telah rampung lantai dua dan pembuatan ruangan-ruangan untuk para Komisi di DPRD Kepsul nanti dan diperkirakan awal 2013 rampung," kata Ketua DPRD Kepsul Zainal Mus, Senin (17/12). 

Ia mengatakan sedikitnya lima ruangan di lantai dua kantor DPRD Pulau Taliabu mulai dikerjakan para pihak pemborong. Ruangan itu akan diperuntungkan untuk ruang komisi dan Ketua DPRD nanti.

"Untuk kantor sementara kantor DPRD telah dirampungkan, begitu juga dengan kediaman Pelaksana Tugas Bupati nanti telah rampung dikerjakan pada akhir tahun ini," ujarnya.

Sedangkan untuk ruang Sekwan, Bendahara, Bagian Risalah, Umum telah selesai dikerjakan dan ruangan-ruangan itu terdapat di lantai dasar kantor sementara DPRD Pulau Taliabu. Ruangan yang lain untuk perlengkapan DPRD telah selesai dibangun para pekerja.

Sementara itu, mengenai proses pekerjaan ruangan lantai dua kalau untuk pembuatan ruangan lantai dua saat ini telah dikerjakan. Proses pekerjaan telah memasuki penyusunan tela (batako-red) sedangkan sebagian melakukan pembersihan lantai dan sejumlah halaman kantor DPRD.

Ia mengatakan, saat ini, diperkirakan telah selesai 90%. Tetapi diperkirakan sebelum H-1 kantor DPRD dan tempat tinggal Bupati rampung dikerjakan, kendati untuk kedua kantor ini masih bersifat sementara.

Selain itu, ruangan yang terdapat di lantai dua itu di antaranya empat ruangan komisi dengan ukuran bervariasi dan satu kantor ketua DPRD serta satu ruangan tamu.

Mengenai kantor DPRD dan kediaman carteker Bupati, mengaku kalau kantor DPRD ini merupakan rumah milik pribadi ketua DPRD Kepsul yang saat ini dipinjamkan untuk dijadikan kantor sementara.

"Karena merasa bertanggung jawab dan tidak mengecewakan banyak pihak, maka dirinya selaku Ketua DPRD yang juga ketua Hamast mengihklaskan sementara rumah pribadinya dijadikan kantor DPRD," katanya.

Sehingga, proses pekerjaan itu dilakukan atas tanggungan pribadi. Baik upah pekerja sampai peralatan yang dipasang, bahkan, rumah yang telah jadi itu harus direnovasi lagi layaknya sebuah kantor.

Ia mengaku membiayainya secara pribadi memberikan sumbangsih atas pembangunan di Taliabu, seperti Bupati secara pribadi juga selalu memberikan fasilitas dan materi dengan fasilitas alat beratnya.

Kabupaten Pulau Taliabu di Provinsi Malut merupakan satu dari tujuh Daerah Otonom Baru (DOB) yang dimekarkan oleh pemerintah pusat, Kamis (13/12). 

Jaringan Prasarana dan Pelayanan Kebutuhan Transportasi

Potensi jaringan prasarana dan pelayanan kebutuhan transportasi darat yang dimiliki oleh Kota Bobong yaitu jalan yang menghubungkan Kota Bobong dengan daerah sekecamtan Taliabu Barat dengan keseluruhan 247,3 Km dengan  57,3 Km jalan aspal, 40.6 km jalan krikil jepat dan 149,4 km masih merupakan jalan tanah
Adanya fasilitas jaringan prasarana dan pelayanan kebutuhan transportasi di Kota Bobong Kecamatan Taliabu Barat mempunyai dampak penting dalam perkembangan daerah ini sendiri dan sekitarnya. Walaupun perkembangan Kota Bobong relatif kecil dibandingkan dengan perkembangan Kota Sanana yang suda jauh lebih maju namun sebagaian dari masing-masing kota perananya dan seberapa besar kelancaran lalulintas di Kota Bobong itu sendiri.
Mengingat pentingnya peranan sektor transportasi dalam Pembangunan Suatu wilayah seperti yang di jelaskan di atas maka penulis tertarik intuk mengkaji lebih dalam dan menentukan judul “Jaringan Prasarana dan Pelayanan Kebutuhan Transportasi Jalan Dalam Pengembangan  Kota Bobong Sebagai Pusata Ibukota Kabupaten”.

UNTUK KU









Soe Hok Gie

PESAN

Hari ini aku lihat kembali
Wajah-wajah halus yang keras
Yang berbicara tentang kemerdekaaan
Dan demokrasi
Dan bercita-cita
Menggulingkan tiran

Aku mengenali mereka
yang tanpa tentara
mau berperang melawan diktator
dan yang tanpa uang
mau memberantas korupsi

Kawan-kawan
Kuberikan padamu cintaku
Dan maukah kau berjabat tangan
Selalu dalam hidup ini?